Minggu, 30 Januari 2011

bagaimana kita memprioritaskan pekerjaan

Pada posting sebelumnya tentang Bagaimana Cara Anda Menjalankan Bisnis Internet banyak rekan yang mengakui mengenai masalah yang diuraikan di sana. Banyak yang sadar kalau banyak hal yang dilakukan selama ini hanya lebih bersifat kesibukan semata dan bukan sebuah produktivitas.
Lalu bagaimana mengatasinya?
Dalam artikel tersebut saya berikan solusi dasar untuk mengatasinya, yaitu dengan memiliki tujuan, membuat perencanaan, menyusun skala prioritas, ACTION-kan, serta ukur dan catat setiap satu aktivitas itu selesai.
Nah, biar lebih detail, mari kita bahas kembali mengenai tahapan-tahapan di atas.
Memiliki tujuan, saya yakin anda semua tidak kesulitan untuk melakukannya. Misalkan saja, anda memiliki tujuan untuk membuat blog yang memiliki ribuan pengunjung setiap harinya. Atau mungkin blog yang mampu mendominasi search engine.
Berikutnya, adalah membuat perencanaan dan menyusun skala prioritas. Perencanaan dibuat berdasar tujuan tersebut. Dari sejumlah perencanaan tersebut, skala prioritas pun ditentukan. Dalam penentuan prioritas inilah biasa dipakai skala penentuan prioritas yaitu berdasarkan prinsip:
  1. penting dan mendesak
  2. penting
  3. mendesak
  4. tidak penting dan tidak mendesak
Tugas yang paling penting dan mendesak menjadi prioritas pertama yang harus diselesaikan. Baru kemudian diikuti tugas lainnya yang penting, yang mendesak, dan baru pada skala terakhir adalah yang tidak penting dan tidak mendesak.
Apa contoh tugas yang penting dan mendesak? Misalnya saja, blog anda mengalami masalah tidak bisa diakses, itu tugas penting dan mendesak yang harus segera anda prioritaskan.
Kemudian apa bedanya antara pekerjaan yang penting dan yang mendesak?
Pekerjaan yang penting biasanya berkaitan dengan pencapaian tujuan anda. Sedang pekerjaan yang mendesak cirinya harus segera diselesaikan saat ini juga.
Lalu mengapa yang penting lebih didahulukan daripada yang mendesak?
Dari formula penentuan prioritas seperti yang lazim digunakan oleh ahli manajemen di atas, sebabnya karena pekerjaan yang penting punya nilai yang mendekatkan pada tercapainya tujuan anda. Artinya, ketika hal tersebut dilakukan, ada perubahan dibanding sebelum anda melakukannya. Sementara, pekerjaan yang mendesak atau urgen sifatnya lebih karena keterdesakan kondisi sehingga harus diselesaikan saat itu juga, sedang kalau dilihat dari nilai pekerjaan tersebut sebenarnya kurang strategis.
Saya harap anda sekarang bisa lebih memahami bedanya. Lalu setelah prioritas pekerjaan disusun bagaimana?
Ya ACTION dan ukur hasilnya.
Untuk membantu anda meningkatkan produktivitas, saya sudah siapkan template rencana kerja bisnis harian anda. Anda bisa mengisinya dengan daftar ACTION anda setiap hari. Anda bisa mengisinya langsung di komputer atau mem-print-out nya dan menempelnya di ruang kerja anda. Isi dengan daftar ACTION anda dan selesaikan itu sebelum jam kerja anda berakhir hari ini.
Silakan download di sini gratis untuk mendapatkan template rencana kerja bisnis harian anda.
Semoga bermanfaat. Salam ACTION!
SILO RAHMAN @muaradua

Selasa, 18 Januari 2011

CARA MENGGUNAKAN MULTIMETER

Berbagi
How to Use Multimeter How to Use A Multimeter Multimeter adalah alat yang sangat bermanfaat yang akan membantu Anda untuk mengetahui apakah tegangan di sirkuit sebenarnya apa produsen mengklaim. Anda juga dapat memecahkan masalah dengan bantuan multimeter dan perbaikan sirkuit yang diperlukan untuk memiliki tegangan yang benar. Ini akan membantu untuk mengatur fungsi yang benar dari sirkuit dalam perangkat yang Anda gunakan, sehingga dalam menjaga perangkat dan membantu dalam memajukan waktu fungsionalnya. Biasanya, titik-titik uji di sebuah papan sirkuit yang ditandai dengan jelas membantu Anda untuk membandingkan nilai-nilai resistor dan tegangan dengan bacaan pada multimeter. Jika nilai sama, maka anda bisa lega karena perangkat berfungsi baik.
Tapi mari kita cari tahu cara menggunakan multimeter.
  1. Probe multimeter harus terhubung ke multimeter sambil mengamati polaritas yang benar. Ada probe multimeter dua: satu, merah dan yang lain, hitam. Hubungkan probe merah pada plug multimeter probe merah dan hitam di plug hitam. Ada jack pisang di ujung probe yang membuat mencolokkan mudah. Probe merah adalah yang positif.
  2. Atur multimeter untuk membaca resistensi atau tegangan dengan memilih fungsi yang diinginkan. Jika Anda memutuskan untuk mengukur tegangan, Anda harus memilih apakah Anda ingin mengukur AC (alternating current) tegangan atau DC (arus searah) tegangan. Diagram skematik dari rangkaian akan memberi Anda informasi yang diperlukan tentang jenis ini tegangan.
  3. Sebelum mengukur tegangan atau perlawanan, cabut perangkat yang sirkuit adalah bagian. Cobalah untuk memisahkan rangkaian tanpa menyentuh kabel atau komponen listrik. Setelah melihat ke sana bahwa Anda dapat memperoleh akses ke titik-titik pengukuran pasang di perangkat listrik dan menyalakannya. How to Use Multimeter1 How to Use A Multimeter
  4. Jika Anda mengukur tegangan, lalu sentuh titik-titik pengukuran dengan probe. Berhati-hatilah untuk melihat bahwa jari-jari Anda di permukaan plastik sehingga Anda tidak mengalami kejutan listrik. Sentuh titik uji dengan probe merah dan tanah atau sama dengan probe hitam. Jika anda ingin mengukur perlawanan, Anda dapat menghubungkan probe masing-masing ke salah satu ujung resistor.
  5. Setelah menghubungkan dengan titik uji, Anda akan dapat melihat membaca di multimeter. Ini akan memberi Anda nilai tegangan atau hambatan.
  6. Catat pengukuran ini dan beralih ke titik uji berikutnya atau resistor. Dengan cara ini Anda bisa mendapatkan bacaan dari semua tes poin dan resistor di papan sirkuit. Kemudian Anda bisa meletakkan papan sirkuit kembali perumahan dan mengembalikan perangkat listrik kembali ke posisi semula. Anda kemudian dapat memperbaiki sesuai jika Anda menemukan bahwa pembacaan tidak cocok dengan nilai-nilai dicetak.
Sementara untuk mengenal bagaimana menggunakan multimeter, Anda harus menjaga mangkuk yang siap di dekat perangkat yang ingin Anda pelajari, sehingga bagian-bagian yang longgar dapat disimpan di atasnya dan digunakan bila diperlukan. Berhati-hati saat menangani tegangan karena Anda dapat mengalami kejutan listrik yang buruk sebaliknya. Belajar cara menggunakan multimeter akan membantu untuk memecahkan masalah bila perangkat tidak berfungsi. Anda tidak perlu lari ke seorang mekanik terburu-buru.

By: SILO RAHMAN @muaradua

Senin, 17 Januari 2011

Teori Dasar Listrik

Artikel kali ini lebih saya tujukan kepada orang awam yang ingin mengenal dan mempelajari teknik listrik ataupun bagi mereka yang sudah berkecimpung di dalam teknik elektro untuk sekedar mengingat kembali teori-teori dasar listrik.

1. Arus Listrik

adalah mengalirnya elektron secara terus menerus dan berkesinambungan pada konduktor akibat perbedaan jumlah elektron pada beberapa lokasi yang jumlah elektronnya tidak sama. satuan arus listrik adalah Ampere.

Arus listrik bergerak dari terminal positif (+) ke terminal negatif (-), sedangkan aliran listrik dalam kawat logam terdiri dari aliran elektron yang bergerak dari terminal negatif (-) ke terminal positif(+), arah arus listrik dianggap berlawanan dengan arah gerakan elektron.



Gambar 1. Arah arus listrik dan arah gerakan elektron.

“1 ampere arus adalah mengalirnya elektron sebanyak 624x10^16 (6,24151 × 10^18) atau sama dengan 1 Coulumb per detik melewati suatu penampang konduktor”
Formula arus listrik adalah:

I = Q/t (ampere)

Dimana:
I = besarnya arus listrik yang mengalir, ampere
Q = Besarnya muatan listrik, coulomb
t = waktu, detik

2. Kuat Arus Listrik

Adalah arus yang tergantung pada banyak sedikitnya elektron bebas yang pindah melewati suatu penampang kawat dalam satuan waktu.

Definisi : “Ampere adalah satuan kuat arus listrik yang dapat memisahkan 1,118 milligram perak dari nitrat perak murni dalam satu detik”.

Rumus – rumus untuk menghitung banyaknya muatan listrik, kuat arus dan waktu:

Q = I x t
I = Q/t
t = Q/I

Dimana :
Q = Banyaknya muatan listrik dalam satuan coulomb
I = Kuat Arus dalam satuan Amper.
t = waktu dalam satuan detik.

“Kuat arus listrik biasa juga disebut dengan arus listrik”

“muatan listrik memiliki muatan positip dan muatan negatif. Muatan positip dibawa oleh proton, dan muatan negatif dibawa oleh elektro. Satuan muatan ”coulomb (C)”, muatan proton +1,6 x 10^-19C, sedangkan muatan elektron -1,6x 10^-19C. Muatan yang bertanda sama saling tolak menolak, muatan bertanda berbeda saling tarik menarik”
3. Rapat Arus

Difinisi :
“rapat arus ialah besarnya arus listrik tiap-tiap mm² luas penampang kawat”.



Gambar 2. Kerapatan arus listrik.

Arus listrik mengalir dalam kawat penghantar secara merata menurut luas penampangnya. Arus listrik 12 A mengalir dalam kawat berpenampang 4mm², maka kerapatan arusnya 3A/mm² (12A/4 mm²), ketika penampang penghantar mengecil 1,5mm², maka kerapatan arusnya menjadi 8A/mm² (12A/1,5 mm²).

Kerapatan arus berpengaruh pada kenaikan temperatur. Suhu penghantar dipertahankan sekitar 300°C, dimana kemampuan hantar arus kabel sudah ditetapkan dalam tabel Kemampuan Hantar Arus (KHA).



Tabel 1. Kemampuan Hantar Arus (KHA)

Berdasarkan tabel KHA kabel pada tabel diatas, kabel berpenampang 4 mm², 2 inti kabel memiliki KHA 30A, memiliki kerapatan arus 8,5A/mm². Kerapatan arus berbanding terbalik dengan penampang penghantar, semakin besar penampang penghantar kerapatan arusnya mengecil.

Rumus-rumus dibawah ini untuk menghitung besarnya rapat arus, kuat arus dan penampang kawat:

J = I/A
I = J x A
A = I/J

Dimana:
J = Rapat arus [ A/mm²]
I = Kuat arus [ Amp]
A = luas penampang kawat [ mm²]


4. Tahanan dan Daya Hantar Penghantar

Penghantar dari bahan metal mudah mengalirkan arus listrik, tembaga dan aluminium memiliki daya hantar listrik yang tinggi. Bahan terdiri dari kumpulan atom, setiap atom terdiri proton dan elektron. Aliran arus listrik merupakan aliran elektron. Elektron bebas yang mengalir ini mendapat hambatan saat melewati atom sebelahnya. Akibatnya terjadi gesekan elektron denganatom dan ini menyebabkan penghantar panas. Tahanan penghantar memiliki sifat menghambat yang terjadi pada setiap bahan.

Tahanan didefinisikan sebagai berikut :

“1 Ω (satu Ohm) adalah tahanan satu kolom air raksa yang panjangnya 1063 mm dengan penampang 1 mm² pada temperatur 0° C"

Daya hantar didefinisikan sebagai berikut:

“Kemampuan penghantar arus atau daya hantar arus sedangkan penyekat atau isolasi adalah suatu bahan yang mempunyai tahanan yang besar sekali sehingga tidak mempunyai daya hantar atau daya hantarnya kecil yang berarti sangat sulit dialiri arus listrik”.

Rumus untuk menghitung besarnya tahanan listrik terhadap daya hantar arus:

R = 1/G
G = 1/R

Dimana :
R = Tahanan/resistansi [ Ω/ohm]
G = Daya hantar arus /konduktivitas [Y/mho]



Gambar 3. Resistansi Konduktor

Tahanan penghantar besarnya berbanding terbalik terhadap luas penampangnya dan juga besarnya tahanan konduktor sesuai hukum Ohm.

“Bila suatu penghantar dengan panjang l , dan diameter penampang q serta tahanan jenis ρ (rho), maka tahanan penghantar tersebut adalah” :

R = ρ x l/q

Dimana :
R = tahanan kawat [ Ω/ohm]
l = panjang kawat [meter/m] l
ρ = tahanan jenis kawat [Ωmm²/meter]
q = penampang kawat [mm²]

faktot-faktor yang mempengaruhi nilai resistant atau tahanan, karena tahanan suatu jenis material sangat tergantung pada :
• panjang penghantar.
• luas penampang konduktor.
• jenis konduktor .
• temperatur.

"Tahanan penghantar dipengaruhi oleh temperatur, ketika temperatur meningkat ikatan atom makin meningkat akibatnya aliran elektron terhambat. Dengan demikian kenaikan temperatur menyebabkan kenaikan tahanan penghantar"


5. potensial atau Tegangan

potensial listrik adalah fenomena berpindahnya arus listrik akibat lokasi yang berbeda potensialnya. dari hal tersebut, kita mengetahui adanya perbedaan potensial listrik yang sering disebut “potential difference atau perbedaan potensial”. satuan dari potential difference adalah Volt.

“Satu Volt adalah beda potensial antara dua titik saat melakukan usaha satu joule untuk memindahkan muatan listrik satu coulomb”

Formulasi beda potensial atau tegangan adalah:

V = W/Q [volt]

Dimana:
V = beda potensial atau tegangan, dalam volt
W = usaha, dalam newton-meter atau Nm atau joule
Q = muatan listrik, dalam coulomb


RANGKAIAN LISTRIK

Pada suatu rangkaian listrik akan mengalir arus, apabila dipenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
1. Adanya sumber tegangan
2. Adanya alat penghubung
3. Adanya beban



Gambar 4. Rangkaian Listrik.

Pada kondisi sakelar S terbuka maka arus tidak akan mengalir melalui beban . Apabila sakelar S ditutup maka akan mengalir arus ke beban R dan Ampere meter akan menunjuk. Dengan kata lain syarat mengalir arus pada suatu rangkaian harus tertutup.

1. Cara Pemasangan Alat Ukur.
Pemasangan alat ukur Volt meter dipasang paralel dengan sumber tegangan atau beban, karena tahanan dalam dari Volt meter sangat tinggi. Sebaliknya pemasangan alat ukur Ampere meter dipasang seri, hal inidisebabkan tahanan dalam dari Amper meter sangat kecil.

“alat ukur tegangan adalah voltmeter dan alat ukur arus listrik adalah amperemeter”
2. Hukum Ohm
Pada suatu rangkaian tertutup, Besarnya arus I berubah sebanding dengan tegangan V dan berbanding terbalik dengan beban tahanan R, atau dinyatakan dengan Rumus :

I = V/R
V = R x I
R = V/I

Dimana;
I = arus listrik, ampere
V = tegangan, volt
R = resistansi atau tahanan, ohm

• Formula untuk menghtung Daya (P), dalam satuan watt adalah:
P = I x V
P = I x I x R
P = I² x R

3. HUKUM KIRCHOFF

Pada setiap rangkaian listrik, jumlah aljabar dari arus-arus yang bertemu di satu titik adalah nol (ΣI=0).



Gambar 5. loop arus“ KIRChOFF “

Jadi:
I1 + (-I2) + (-I3) + I4 + (-I5 ) = 0
I1 + I4 = I2 + I3 + I5

By: SILO RAHMAN @muaradua

Rabu, 12 Januari 2011

Mengatasi Rasa Malas atau Penundaan

Satu hal yang paling menghambat perkembangan manusia untuk meraih
kesuksesan dalam hidup adalah senangnya mereka menunda sesuatu

Bahkan mereka lebih memilih, sampai keadaan kritis terlebih dahulu baru
bertindak , dan terkadang ini akan terlambat.

Coba Anda pikirkan jika Anda bisa Mengatasi Rasa Malas atau Penundaan , tentunya sekarang Anda sudah
terus bekerja keras meraih cita-cita atau impian Anda, sehingga kelak
nanti saat sudah sukses, Anda tidak akan terlambat saat orang tua Anda
ingin berobat, atau membayar biaya masuk sekolah anak Anda nantinya.
Atau bahkan untuk kebutuhan pribadi Anda sendiri, seperti membeli rumah

Belum lama ini TDWClub melalui salah satu penulisnya Tung Desem Waringin,
mengupas tentang 11 alasan mengapa seseorang menunda melakukan sesuatu
dan bagaimana caranya kita bisa menang terhadap hal tersebut, dalam eBook "How to Destroy Procrastination in Life BLUEPRINT".

Dan untuk kali ini, jangan Anda menunggu besok atau minggu depan, segera Anda
pelajari dan tuai keajaiban demi keajaiban dalam hidup Anda, karena Anda tidak
menunda dan terus bergerak maju untuk mencapai cita-cita Anda

Jangan menunda lagi sekaranglah saatnya Anda belajar Mengatasi malas dan menghilangkan penundaan !
By: SILO RAHMAN - Muaradua OKUS

Kamis, 06 Januari 2011

cara menggunakan avometer

CARA MENGGUNAKAN MULTIMETER
Berikut adalah Penjelasan mengenai cara untuk melakukan pengukuran listrik dengan menggunakan Multimeter ANALOG :
Gambar AVO/Multi Meter

Keterangan
1. Zero Correction (Pengenolan Jarum)
>> Untuk mengenolkan Jarum pada posisi kiri
2. Range Selector
>> Untuk memilih range/batasan hambatan, tegangan atau arus

3. Measuring Terminal
4. Series Condenser
5. Ohm Adjust
>> Untuk mengenolkan jarum saat melakukan pengukuran hambatan

Pengukuran hambatan (ohm)
1. Perhatikan (lihat) kondisi AVO baik atau rusak bodynya
2. Nolkan jarum AVO pada posisi sebelah kiri dengan menggunakan Ohm Zero Correction dengan cara memutar kekiri atau kekanan agar jarum tersebut benar2 ke angka nol sebelah kiri
3. Posisikan Range Selector pada x1 Ω, x10, x100, x1k, atau x10k selanjutnya tempelkan ujung kabel negatif dan positif. Nolkan jarum AVO tepat pada angka nol sebelah kanan dengan menggunakan ohm adjust.
“Baik tidaknya range selector x1 Ω, x10 Ω, x100 Ω, pegang ujung negatif dan positif, jarum harus tidak bergerak”.
4. Pada dasarnya untuk pengukuran, Range Selector ohm meter harus betul2 diperhatikan, yaitu setiap memindahkan range selector ke masing2 nilai ohm terlebih dahulu ujung taspinnya disatukan/ dihubungkan. Sambil melihat jarum AVO menunjukkan kurang atu lebih dari angka nol disebelah kanan. Kurang atau lebihnya jarum tersebut kita atur dengan tombol ohm adjusting knop kearah kiri atau kanan sehingga jarum AVO tersebut benar2 ke posisi angka nol.
5. Setiap mau mengukur posisi ohm hendaknya letakkan range selector pada skala yang paling kecil.

Cara Membaca Skala Ohm

Pengukuran tegangan DC volt dan AC volt

Cara Membaca Skala Volt Tegangan AC maupun DC

1. Range selector 0,1v
Skala baca dari 0~10
Jarum maximal 0,1v (10:100:0,1)
Sedangkan perkolomnya diambil dari angka 1 >> 1 disini= 1/100= 0,01
Jadi 0,01 dibagi 5 kolom >> 1/100:5= 1/100×1/5=1/500= 0,02v
2. Range selector 0,5v
Skala baca dari 0~50
Jarum maximal 0,5v (50:100:0,5)
Sedangkan perkolomnya diambil dari angka 10 >> 10 disini= 10/100= 0,1
Jadi 0,1 dibagi 10 kolom >> 10/100:10= 1/10×1/10=1/100= 0,01v
3. Range selector 2,5v
Skala baca dari 0~250
Jarum maximal 2,5v (250:100:2,5)
Sedangkan perkolomnya diambil dari angka 50 >> 50 disini= 50/100= 0,5
Jadi 0,5 dibagi 10 kolom >> 50/100:10= 1/2×1/10=1/20= 0,02v
4. Range selector 10v
Skala baca dari 0~10
Jarum maximal 10v
Sedangkan perkolomnya diambil dari angka 1 >> 1 disini= 1/1= 1
Jadi 1 dibagi 5 kolom >> 1:5= 1×1/5=1/500= 0,02v
5. Range selector 50v
Skala baca dari 0~50
Jarum maximal 50v
Sedangkan perkolomnya diambil dari angka 10 >> 10 disini= 10/1= 10
Jadi10 dibagi 10 kolom >> 10/10= 1v
6. Range selector 250v
Skala baca dari 0~250
Jarum maximal 250v
Sedangkan perkolomnya diambil dari angka 50 >> 50 disini= 1×50= 50
Jadi 50 dibagi 10 kolom >> 50/10= 5v
7. Range selector 1000v
Skala baca dari 0~10 (10×100= 1000)
Jarum maximal 1000v
Sedangkan perkolomnya diambil dari angka 1 >> 1 disini= 1×100= 100
Jadi 100 dibagi 5 kolom >> 100/5= 20v
by: SILO RAHMAN - muaradua okus